Amateur Open Golf Championship 2010


KETENTUAN PERTANDINGAN
14 – 17 Desember 2010
PADANG GOLF SUKAJADI, BATAM





1. UMUM

Kejuaraan akan dimainkan mengacu kepada Peraturan Golf yang diberlakukan oleh the R & A Rules Limited yang terkini, PGI Hard Card, Ketentuan Kompetisi, Lampiran serta Peraturan Setempat tambahan yang dibuat oleh Komite untuk seluruh pertandingan.

2. TEMPAT & TANGGAL

Turnamen The 1st PGI Amateur Open Golf Championship untuk Event AA PRIA akan dimainkan sebanyak 72 hole, dimainkan 18 hole per hari selama 4 hari, & Event AA Wanita akan dimainkan sebanyak 54 hole, dimainkan 18 hole per hari selama 3 hari, di PADANG GOLF SUKAJADI, Batam.


EVENT AA – PRIA

Selasa 14 Desember 2010 : Ronde Pertama

Rabu 15 Desember 2010 : Ronde Kedua – Cut off menjadi 40 pemain + ties

Kamis 16 Desember 2010 : Ronde Ketiga

Jum’at 17 Desember 2010 : Ronde Terakhir


EVENT AA - WANITA

Rabu 15 Desember 2010 : Ronde Pertama

Kamis 16 Desember 2010 : Ronde Kedua – Cut off menjadi 20 pemain + ties

Jum’at 17 Desember 2010 : Ronde Terakhir

JADWAL PERTANDINGAN DI SUKAJADI PADANG GOLF

Jadwal Pertandingan adalah sebagai berikut:

Senin 13 Desember 2010 Pendaftaran : 06.00

Ronde Latihan : 07.00 - 15 .00

Technical Meeting : 12.00

(Teh + Kopi + Snack disediakan panitia)

Welcome Hi Tea : 18.00

Selasa 14 Desember 2010 Pendaftaran : 06.00

Ronde ke 1 Event AA Pria : 07.00

Rabu 15 Desember 2010 Pendaftaran : 06.00

Ronde ke 2 Event AA Pria : 07.00

Ronde ke 1 Event AA Wanita : 07.00

(Cut-off Event AA Pria menjadi 40 pemain + ties)

Kamis 16 Desember 2010 Pendaftaran : 05.30

Ronde ke 3 Event AA Pria : 06.30

Ronde ke 2 Event AA Wanita : 06.30

(Cut off Event AA Wanita menjadi 20 pemain & ties)

Pertandingan 1 Event BB, CC & DD : 13.30 (shot gun + buggy)

Makan siang dari tanggal 14-16 Desember tersedia di Club House dengan Cash Basis

Jum’at 17 Desember 2010 Pendaftaran : 05.30

Ronde Final Event AA Men : 06.30

Ronde Final Event AA Ladies : 06.30

Makan siang : Setelah final Round berakhir

Prize Presentation : Setelah Final Round berakhir

(Semua peserta dan panitia diundang untuk menghadiri acara tersebut diatas)

(Untuk semua peserta yang menginap di official hotel (hotel utama) breakfast disediakan di hotel pada pukul 05:00)

3. PELAKSANA

“THE 1st PGI GOLF AMATEUR OPEN GOLF CHAMPIONSHIP” akan diatur dan dilaksanakan oleh Panitia Pelaksana yang ditunjuk oleh Persatuan Golf Indonesia (PGI), selanjutnya disebut KOMITE.

4. KEABSAHAN

Pertandingan ini di dukung resmi oleh PB PGI dan terbuka untuk semua pemain golf amatir sesuai definisi status amatir the R & A dengan pembatasan Handicap Index sebagai berikut:

a. EVENT AA PRIA: Individual Gross Event - 72 holes hanya terbuka bagi pegolf amatir pria yang menyandang handicap lapangan maksimal 12 atau kurang.

b. EVENT AA WANITA: Individual Gross Event - 54 holes, hanya terbuka bagi pegolf amatir wanita yang menyandang handicap lapangan 16 atau kurang.

c. EVENT BB PRIA: Individual Net Event - 18 holes, hanya terbuka bagi pegolf pria yang menyandang handicap lapangan 20 atau kurang.

d. EVENT CC PRIA: Team Championship (Team Net Event) - 18 holes, Klub golf mana pun yang diakui atau asosiasi mana pun boleh menunjuk satu tim atau beberapa tim yang terdiri dari tiga atau maksimal empat pemain yang memiliki handicap resmi atau handicap lapangan 16 atau kurang. Hanya pemain yang ikut serta event individual nett boleh mengikuti event tim.

e. EVENT DD WANITA: Individual Net Event - 18 holes, hanya terbuka bagi pegolf wanita yang menyandang handicap lapangan 24 atau kurang.

Peserta harus terdaftar dengan Handicap Index resmi dari Club atau Pengprov PGI dimana peserta terdaftar. Jika Peserta mempunyai Handicap Index lebih dari satu klub, maka peserta harus menggunakan Handicap Index nya yang terendah.

5. ADMINISTRASI

Komite Pertandingan “THE 1st PGI GOLF AMATEUR OPEN GOLF CHAMPIONSHIP” bertanggung jawab atas pelaksanaan pertandingan. Komite berhak menentukan jumlah peserta serta hal-hal lainnya berkaitan dengan pelaksanaan pertandingan. Segala keputusan tentang pertandingan yang dibuat oleh Komite bersifat final dan mengikat.

6. JUMLAH PESERTA

a. Peserta pertandingan ini akan dibatasi sampai 200 pemain yang didasarkan pada FIRST COME FIRST SERVED dengan pembagian sebagai berikut :

Event AA Pria dan Event AA Wanita : 100 peserta

Event BB, Event CC dan Event DD : 100 peserta

b. Pendaftaran akan ditutup pada 11 Desember 2010 atau apabila jumlah peserta sudah mencapai 200 pemain. Komite berhak untuk menolak atau menerima pendaftaran peserta diluar ketentuan tersebut dengan atau tanpa alasan

7. FORMAT PERTANDINGAN

Kejuaraan akan dilakukan dalam 5 (lima) jenis event dengan format stroke play, sebagai berikut:,

· EVENT AA - Men Individual Gross Event (scratch)– 72 holes ; 4 days x 18 holes setiap hari.

· EVENT AA - Ladies Individual Gross Event (scratch) – 54 holes; 3 days x 18 holes setiap hari.

· EVENT BB - Men Individual Net Event (on handicap)– 18 holes; 1 day x 18 holes setiap hari.

· EVENT CC - Men Team Net (Championship Team, on handicap) – 18 holes; 1 day x 18 holes, terdiri sekurangnya dari 3 pemain dan maksimal 4 pemain.

· EVENT DD – Ladies Individual Net Event (on handicap)– 18 holes; 1 day x 18 holes setiap hari

7.1 EVENT AA PRIA (Men Individual Gross Event) - Pemenangnya akan ditentukan memakai sistem stroke play gross 72 holes dan akan dilakukan dalam empat hari, cut off akan diberlakukan setelah menyelesaikan 36 holes. Juaranya adalah pemain dengan jumlah skor total gros terendah selama empat hari untuk 72 holes. Piala disediakan untuk Juaranya dan pemenang ke 2, ke 3 dan ke 4;

7.2 EVENT AA WANITA (Ladies Individual Gross Event) – Pemenangnya akan ditentukan memakai sistem stroke play gross 54 holes dan akan dilakukan dalam tiga hari, cut off akan diberlakukan setelah menyelesaikan 36 holes. Juaranya adalah pemain dengan jumlah skor total gros terendah selama tiga hari untuk 54 holes. Piala disediakan untuk Juaranya dan pemenang ke 2 , ke 3 dan ke 4;

7.3 EVENT BB PRIA (Men Individual Net Event) – Pemenangnya akan ditentukan memakai sistem stroke play nett (on handicap). Juaranyan adalah pemain dengan skor net terendah untuk 18 holes. Piala disediakan untuk Juaranya dan untuk pemenang ke 2 ; ke 3; ke 4 dan dan ke 5;

7.4 EVENT CC PRIA Team Championship (Team Net Event) – Terdiri dari stroke play on handicap 18 holes yang dimainkan. Tiga skor net terbaik yang akan dihitung. Pemenangnya adalah tim dengan skor net gabungan terendah untuk 18 holes. Piala untuk Juara Tim dan medali bagi setiap pemain, dan medali untuk tim pemenang ke 2 dan tim pemenang ke 3.

7.5 EVENT DD WANITA (Ladies Individual Net Event) – Pemenangnya akan ditentukan memakai sistem stroke play nett(on handicap). Juaranya adalah pemain dengan skor net terendah untuk 18 holes. Piala disediakan untuk Juaranya dan untuk pemenang ke 2 dan ke 3

7.6 Hanya pemain yang ikut serta event individual diperkenankan ikut serta event tim.

7.7 Kapten setiap klub tim boleh dari salah satu pemainnya atau orang lain (kecuali pegolf professional), hanya kapten tim non-playing boleh memberikan advis ke rekan setimnya, yang harus diperkenalkan terlebih dulu kepada Komite sebelum memberikan advis. Pemain tidak dibolehkan memberikan advis kepada sesame rekan se timnya sementara ia sedang memainkan ronde-ditentukan. Sebelum bermain atau setelah menyelesaikan rondenya, memberikan advis kepada rekan anggota tim diperkenankan.

7.8 Tidak ada pembatasan jumlah tim yang akan dikirimkan/diikut sertakan oleh klub, bagaimana pun tim klub mana pun harus terdiri dari anggota klub tersebut itu sendiri. Melanggar ketentuan ini: Diskualifikasi tim

8. PEMARKAH TEE

Pemain Event AA Pria akan menggunakan : Tee Hitam (Black Tee) : 6,340 meter

: Course dan Slope Rating : 73.9 / 139

Pemain Event AA Wanita akan menggunakan : Tee Biru (Blue Tee) : 5,898 meter

: Course dan Slope Rating : 72.0 / 137

Pemain Event BB dan CC Pria akan menggunakan : Tee Biru (Blue Tee) : 5,898 meter

: Course dan Slope Rating : 72.0 / 137

Pemain Event DD Wanita akan menggunakan : Tee Merah (Red Tee) : 5,116 meter

: Course dan Slope Rating : 73.2 / 135

9. CUT - OFF

a. Setelah 36 holes, pada Event AA Pria akan diambil 40 skor gross terbaik + ties dan Event AA Wanita akan diambil 20 skor gross terbaik + ties dan akan masuk kedalam kelompok Champion yang akan memperebutkan piala “THE 1st PGI AMATEUR OPEN GOLF CHAMPIONSHIP”.

b. Bagi pemain yang tidak lolos cut off di Event AA Pria diperbolehkan mengikuti event BB (Net Event) dan event CC (Tim Net Event) dengan persyaratan yang berlaku.

10. LIST OF CONFORMING DRIVER HEADS (TIDAK BERLAKU UNTUK EVENT BB, CC DAN DD)

Setiap KEPALA DRIVER yang dipergunakan oleh pemain harus tercantum pada daftar dan memenuhi syarat pada LIST OF CONFORMING DRIVER HEADS terkini yang diterbitkan oleh The R & A atau USGA.

Penalti atas pelanggaran ini : DISKUALIFIKASI

11. LIST of CONFORMING GOLF BALLS (TIDAK BERLAKU UNTUK EVENT BB, CC DAN DD)

Bola yang dipergunakan oleh pemain harus tercantum pada daftar bola golf yang memenuhi persyaratan terkini yang diterbitkan oleh The R & A.

Penalti atas pelanggaran ini : DISKUALIFIKASI

12. PENGHARGAAN

EVENT AA PRIA (Men Individual Gross Event)

Piala diberikan kepada Pemenang:

- “THE 1st PGI AMATEUR OPEN GOLF CHAMPIONSHIP” - CHAMPION

- Pemenang ke 2, pemenang ke 3 dan pemenang ke 4

EVENT AA WANITA (Men Individual Gross Event)

Piala diberikan kepada Pemenang:

- “THE 1st PGI AMATEUR OPEN GOLF CHAMPIONSHIP” - CHAMPION

- Pemenang ke 2, pemenang ke 3 dan pemenang ke 4

EVENT BB PRIA (Men Individual Net Event)

Piala diberikan kepada:

- “THE 1st PGI AMATEUR OPEN GOLF CHAMPIONSHIP” - CHAMPION

- Pemenang ke 2, pemenang ke 3, pemenang ke 4 dan pemenang ke 5.

EVENT CC PRIA (Men Team Net Event)

Piala diberikan kepada:

- Best Team (1 piala) + 4 medali Emas

- Pemenang ke 2 ( 4 medali perak) dan pemenang ke 3 (4 medali perunggu)

EVENT DD WANITA (Ladies Individual Net Event)

Piala diberikan kepada:

- “THE 1st PGI AMATEUR OPEN GOLF CHAMPIONSHIP” - CHAMPION

- Pemenang ke 2, dan pemenang ke 3.

Catatan: :

Pada kejadian kompetitor memenangkan baik hadiah gross maupun net, maka kedua hadiah hendaknya diserahkan kepada kompetitor tersebut. Tidak ada pembatasan seberapa banyak hadiah seorang kompetitor boleh menang.

13. PENDAFTARAN, BATAS AKHIR DAN CADDY FEE

Setiap peserta harus mendaftar selambat-lambatnya pada tanggal 11 Desember 2010, kepada:

KOMITE PENYELENGGARA: “THE 1st PGI AMATEUR OPEN GOLF CHAMPIONSHIP 2010”

Padang Golf Sukajadi

Club House Taman Niaga Sukajadi, Batam - Kepri

Phone: (+62778)-7372001, Fax: (+62778)-7372222

Email: sales@padanggolfsukajadi.com This e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it

Website: www.padanggolfsukajadi.com

Biaya pendaftaran dapat di bayarkan langsung di Padang Golf Sukajadi atau ditransfer melalui:

BANK MANDIRI Cabang Panbil, Kota Batam

Rekening No: 109-00-05929120

Atau

BANK NEGARA INDONESIA 1946 Cabang Sungai Panas, Kota Batam

Rekening No: 0188942902

Atas Nama PT. Adhya Mahkota Golf Sukajadi

Event AA Pria - Individual Gross Event : Rp.850.000,-

Event AA Wanita - Individual Gross Event : Rp.700.000,-

Event BB Pria - Individual Net Event : Rp.500.000,-

Event CC Pria - Team Net Event : Rp.150.000,-/orang

Event DD Wanita - Individual Net Event : Rp.500.000,-

Event BB + Event CC : Rp.650.000,-

Caddy Fee (hanya peserta event AA Pria+ Wanita) : Rp.80.000,-/ronde

Peserta Event AA Pria yang terkena cut off dan dapat bergabung di Event BB atau Event CC dan akan dikenakan biaya sebesar Rp.350.000.

Biaya Pendaftaran Kejuaraan sudah termasuk:

a. Green Fee, Caddie Fee untuk event BB, Event CC dan Event DD (tidak termasuk tips) 14-17 Desember 2010).

b. Makan siang pada acara penutupan pada tanggal 17 Desember 2010

c. Goodie Gift Away bagi setiap peserta

d. Aneka Lucky Draw dan Grand Lucky Draw

14. RONDE LATIHAN

a. Fasilitas untuk berlatih diberikan kepada seluruh peserta pada hari Senin, 13 Desember 2010. Setiap peserta dikenakan biaya Rp.215.000 (wajib menggunakan buggy), dengan syarat sudah membayar Entry Fee (biaya pendaftaran). Pemain tidak diperkenankan latihan di lapangan sebelum dan di antara ronde selama pertandingan berlangsung. Sanksi atas pelanggaran ini adalah Diskualifikasi.

b. Driving Range dibuka dari jam 5.30 selama pertandingan berlangsung, harga bola driving range Rp.30.000,-/100 bola.

15. PERATURAN GOLF

a. Kejuaraan akan dimainkan mengacu kepada Peraturan Golf yang diberlakukan oleh the R & A Rules Limited yang terkini, PGI Hard Card, Ketentuan Kompetisi, Lampiran serta Peraturan Setempat Tambahan yang dibuat oleh Komite untuk seluruh pertandingan.

b. Seluruh pertanyaan yang timbul pada penyelenggaraan pertandingan ini harus diajukan kepada Komite dan akan diselesaikan oleh Komite tersebut, yang segala keputusannya bersifat final dan mengikat.

16. KEBIJAKSANAAN TEMPO PERMAINAN GRUP PGI (TIDAK BERLAKU PADA EVENT BB, CC DAN DD)

a. Kebijakan tempo permainan akan diberlakukan dengan ketat dan setiap pemain agar memperhatikan dengan seksama. Kebijaksanaan Tempo Permainan PGI menyerahkan tanggung jawab untuk mempertahankan tempo permainan langsung kepada yang bersangkutan, yaitu kepada Anda, si pemain. Jika Anda adalah grup pertama dari para peserta, mainkanlah golf dengan efisien. Jika Anda berada di grup berikut, pertahankan jarak yang dekat dengan grup didepan Anda dan niscaya Anda tidak akan ada masalah dengan tempo permainan.

b. Kartu skor akan dilampirkan daftar tempo penyelesaian setiap hole yang diminta dilakukan grup Anda. Jika Anda tertinggal, Anda diharapkan bermain golf dengan efisien dan kembali ke posisi yang seharusnya. Ini mungkin saja berarti bermain “ready golf” atau melakukan “continuous putting” (putting tanpa berhenti untuk memarkah), keduanya dibenarkan pada format stroke play.

Checkpoints: Green ke 9 dan ke 18

Seorang petugas akan hadir di hole ke 9 dan ke 18 dengan siapa Anda bisa memeriksakan tempo permainan Anda. Hole dianggap telah selesai dimainkan ketika tiang bendera ditancapkan ke dalam hole. Jika Anda berada DI LUAR POSISI (tertinggal dari waktu yang ditentukan dan tertinggal 14 menit dari grup sebelum grup Anda) setelah menyelesaikan hole ke 9 atau ke 18, setiap peserta di grup bisa saja dikenai penalti tempo permainan. Penalti tempo permainan hendaknya ditambahkan pada skor hole ke 9 atau hole ke 18. Peringatan tidak akan diberikan untuk kebijaksanaan ini.

Di luar Posisi

Hanya untuk Grup Pertama:

Jika grup yang memelopori tertinggal dari waktu yang ditetapkan setelah menyelesaikan satu check point (hole ke 9 atau ke 18) para pemain akan diberitahukan dan setiap pemain dalam grup tersebut harus menambahkan PENALTI SATU PUKULAN potensial pada skornya untuk hole tersebut. Jika pada checkpoint kedua mereka masih juga tertinggal dari waktu yang ditetapkan, setiap pemain harus menambahkan PENALTI DUA PUKULAN potensial untuk skor mereka pada hole itu. Suatu grup boleh saja naik banding berkenaan dengan penalti tersebut di area pengembalian kartu skor (scoring area) sebelum menyerahkan kartu skor mereka.

Grup Selanjutnya:

Jika grup manapun selanjutnya melewati satu checkpoint (hole ke 9 atau ke 18) tertinggal dari waktu yang ditentukan DAN tertinggal lebih dari 14 menit dari grup di depannya, para pemain akan diberitahukan dan setiap pemain di dalam grup itu harus menambahkan PENALTI SATU PUKULAN potensial pada skor mereka untuk hole itu. Jika mereka melewati checkpoint kedua tertinggal dari waktu yang ditentukan DAN tertinggal lebih dari 14 menit di belakang grup yang di depan, setiap pemain harus menambahkan tambahan PENALTI DUA PUKULAN potensial pada skornya untuk hole itu. Suatu grup boleh saja naik banding berkenaan dengan penalti tersebut di area pengembalian kartu skor (scoring area) sebelum menyerahkan kartu skor mereka. Pemain yang risau tentang pemain yang lamban dalam grupnya hendaknya terlebih dahulu berbicara dengan pemain bersangkutan dan menyarankan agar bermain dengan lebih efisien. Selanjutnya, pemain bersangkutan boleh, sebelum atau sesudah penalti dijatuhkan , meminta agar grupnya di awasi (di monitor) petugas. Pribadi pemain tersebut tidak perlu diberitahukan; hanya permintaan harus disampaikan. Pada saat tertentu pada ronde yang ditentukan grup itu akan dimonitor. Jika seorang pemain diidentifikasi sebagai orang yang menjadi penyebab terjadinya keterlambatan tempo permainan di grup itu, penalti-penalti mungkin saja dikenai kepadanya dan pemain lain dibebaskan.

Proses Naik-Banding (Peninjauan-Ulang)

Permintaan untuk naik-banding (peninjauan-ulang) boleh diajukkan kepada Komite bagi penalti tempo permainan dan harus dilakukan sebelum kartu skor ditanda tangani dan diserahkan-kembali. Agar permintaan naik-banding dipertimbangkan Komite, harus terjadi suatu kejadian yang diakibatkan tindakan Komite, kejadian di luar kontrol pemain, atau kejadian yang serupa yang menyebabkan keterlambatan, seperti misalnya tindakan anggota pemain perorangan di grup tersebut. Jika suatu grup dikenai penalti karena melampaui waktu tempo permainan untuk setiap sembilan hole, kedua penalti boleh dimintai tinjauan-ulang, bagaimana pun, setiap tinjauan-ulang harus diajukan dan ditangani secara terpisah. Setiap tinjauan-ulang boleh jadi mengakibatkan pengurangan satu tahap dari sebuah penalti (yaitu, misalnya, tiga pukulan menjadi satu pukulan, lalu atau pukulan menjadi tidak ada penalti, tetapi tidak boleh tiga pukulan menjadi tidak ada penalti).

17. KESAMAAN SKOR (TIES)

a. Individual : Apabila terjadi kesamaan skor (Ties) untuk menentukan pemenang “THE 1st PGI AMATEUR OPEN GOLF CHAMPIONSHIP” (Event AA Pria & Event AA Wanita), pemenang akan ditentukan berdasarkan hole-by-hole play off. Kesamaan score untuk kategori lainnya, pemenang akan ditentukan dengan membandingkan kartu score terbaik (Count Back System). Skor 9 hole terakhir (10-18), skor 6 hole terakhir (13-18), skor 3 hole terakhir (16-18), seandainya diperlukan skor 1 hole terakhir (18). Apabila score masih sama, maka pemenang akan diundi.

b. Tim : Kesamaan skor pada tim akan diputuskan dengan membandingkan kartu skor (Count Back System) dari hari terakhir skor satu orang pemain tim yang mencetak skor terendah sebagai wakil tim dari tim masing2 yang skor timnya sama.

18. PENGEMBALIAN KARTU SKOR

a. Semua competitor harus menyerahkan kartu skornya yang sudah ditanda tangani markernya dan begitu pula sebaliknya secepatnya setelah selesai setiap ronde dan tidak lbih dari 10 menit setelah selesai setiap ronde

b. Kartu skor sudah diserahkan pada saat pemain meninggalkan area penyerahan kartu skor (Kartu sudah tidak boleh lagi diminta dengan alasan apapun).

19. AKOMODASI UNTUK PESERTA, DELEGASI DAN ORANG TUA

Para Offisial dan pemain disarankan untuk memakai Hotel Resmi yaitu: di HOTEL UTAMA (Bintang 3) dengan harga:

· Kamar Standar : Rp.245.000/malam (Single/Twin Bed) termasuk makan pagi

· Kamar Superior : Rp.280.000/malam (Single Bed) termasuk makan pagi.

· Kamar Deluxe : Rp.295.000/malam (Single/Twin Bed) termasuk makan pagi.

· Kamar Junior Suite : Rp.350.000/malam (Single Bed) termasuk makan pagi.

20. TRANSPORTASI DARAT

a. Panitia tidak menyediakan kendaraan yang menjemput dan mengantar pemain dari hotel ke golf course atau sebaliknya, bandara ke hotel atau sebaliknya saat hari latihan dan selama pertandingan.

b. Namun panitia bersedia membantu para pemain mencari jasa transportasi dari hotel ke golf course atau sebaliknya.

21. PENUTUPAN PERTANDINGAN

Pertandingan dianggap telah ditutup dengan resmi apabila Piala sudah diserahkan kepada setiap pemenang pada saat acara penyerahan piala pada acara penutupan.

22. LAIN-LAIN

a. Komite akan membuat daftar Pairing 2 hari pertama dan selanjutnya pairing list akan dibuat berdasarkan ranking individual pada 2 hari terakhir.

b. Pemain wajib menggunakan kedi yang disiapkan oleh Padang Golf Sukajadi, pegolf profesional atau pelatih tidak diizinkan bertugas sebagai kedi untuk pemain.

23. TRANSPORTASI (TIDAK BERLAKU UNTUK EVENT BB, CC DAN DD)

Semua pemain harus berjalan kaki setiap saat, tidak diperkenankan menggunakan transportasi selama pertandingan berlangsung kecuali atas ijin komite.

PENALTI ATAS PELANGGARAN INI:

2 (dua) pukulan di setiap hole dimana pelanggaran terjadi. Maximum penalti 4 pukulan dalam satu ronde. Apabila pelanggaran terjadi diantara dua hole, maka penalti dijatuhkan di hole berikutnya. Penggunaan transportasi tanpa ijin tersebut segera dihentikan pada saat pelanggaran diketahui. Apabila pelanggaran berlanjut, pemain dikenai penalti diskualifikasi.

24. WASIT

Keputusan dari Offisial Rule adalah final dan mengikat.

25. ETIKET

Semua pemain harus menerapkan etika baik seperti yang tertera di pasal 1 peraturan golf. Saling mengindahkan satu sama lain harus diperlihatkan didalam lapangan setiap saat. Berikut adalah hal - hal yang dapat dikatakan sebagai “pelanggaran etika yang berat” dalam kompetisi ini:

a. Penggunaan telepon genggam selama pertandingan dan yang dapat menganggu dan memecah konsentrasi pemain lain;

b. Membuat kekacauan yang berulang-ulang atau yang dapat menyinggung sesama peserta pelecehan dengan kata-kata, baik kepada sesama peserta/panitia/staff.

Catatan: Pelanggaran etiket lain yang tidak tercantum di atas akan ditangani Komite kasus demi kasus.

PENALTY UNTUK PELANGGARAN BERAT ETIKET;

DISKUALIFIKASI berdasarkan Peraturan 33-7

26. PERSELISIHAN & BANDING

a. Setiap perselisihan yang timbul saat turnamen harus diajukan/naik banding kepada Komite Banding secepatnya setelah penyelesaian suatu ronde, bagaimana pun, tidak boleh lebih lambat dari 15 menit setelah usainya ronde tersebut.

b. Penalti berupa diskualifikasi pada kasus luar biasa bisa saja diabaikan, dimodifikasi atau dijatuhkan oleh Komite Banding (Per.33-7)

27. CUACA BURUK DAN PENUNDAAN PERMAINAN

Komite akan berusaha untuk menyelesaikan even secara keseluruhan. Bagaimanapun, komite berhak untuk menunda atau meniadakan pertandingan kalau diperlukan apabila terjadi cuaca dengan keadaan yang memerlukan tindakan tersebut dilakukan. Ketidakmungkinan lapangan untuk dapat dimainkan dan peniadaan pertandingan atau kondisi lainnya, maka komite akan memutuskan melanjutan pertandingan dan semua peserta akan diinformasikan

28. RENCANA EVAKUASI

Apabila terjadi keadaan darurat atau penundaan pertandingan, langkah-langkah berikut dan beberapa prosedur akan berlaku mulai Senin (hari berlatih resmi), sampai pada akhir pertandingan:

a. Hanya Direktur Pertandingan (Tournament Director) yang dapat menyatakan keadaan berbahaya atau menunda permainan. Ini termasuk saat berlatih dan saat pertandingan.

b. Pernyataan keadaan berbahaya atau penundaan pertandingan akan dikomunikasikan melalui radio kepada Ketua Wasit, Ofisial Rule dan Komite Turnamen terlebih dahulu sebelum sirene dibunyikan.

29. PENUNDAAN PERMAINAN KARENA SITUASI BERBAHAYA (CATATAN :Rule 6-8)

Apabila terjadi kilat, satu bunyi sirene yang berkepanjangan akan dibunyikan dan para pemain harus SEKETIKA ITU JUGA menghentikan permainan. Catatan pada Peraturan 6-8b ini akan diberlakukan dan pemain yang tetap melakukan pukulan setelah sirene dibunyikan akan di diskualifikasi. Berikut tanda-tanda sirene yang akan berlaku sebagai tanda dihentikan atau dimulainya kembali permainan:

· Menghentikan permainan seketika itu juga : Satu kali sirene berbunyi berkepanjangan.

· Menghentikan permainan : Tiga kali sirene berbunyi, diulangi

· Melanjutkan permainan : Dua kali sirene berbunyi pendek, diulangi

30. MARKER

· Seorang MARKER (pencatat skor) adalah orang yang ditunjuk oleh komite untuk mencatat nilai (skor) peserta. Orang tersebut bisa sesama peserta. Pencatat ini bukan wasit.

· Kedi tidak diijinkan bertindak menggantikan pemain sebagai marker / pencatat nilai (skor) atas dan untuk pemain. Pemain yang bertanggung jawab penuh sebagai marker, bukan kedinya.

31. KARTU SKOR

· Semua peserta harus menyerahkan kartu nilai (skor) yang sudah ditanda tangani oleh markernya - pencatat nilai (skor) secepatnya setelah menyelesaikan setiap round di setiap event dan tidak boleh lebih dari 10 menit setelah menyelesaikan setiap round.

· Kartu nilai (skor) dianggap sudah diserahkan saat peserta sudah meninggalkan area penyerahan kartu skor.

32. WAKTU START

*

o Drawing/Pairing waktu start akan dibuat oleh komite dan peserta harus memulai startnya sesuai waktu yang ditentukan oleh komite.
*

o Jika pemain tiba di tempat startnya, siap bermain, dalam batas lima menit setelah waktu startnya, tanpa adanya alasan yang membenarkan pengabaian penalti diskualifikasi sebagaimana tercantum pada Peraturan 33-7, penalti karena kelalaian start pada waktunya adalah 2 (dua) stroke penalti. Penalti atas keterlambatan waktu start lebih dari 5 menit adalah diskualifikasi.

33. ASURANSI

Semua pemain diperlukan untuk memiliki asuransi yang memadai

34. CARA BERPAKAIAN

Semua peserta diwajibkan berpakaian sepantasnya seperti kaos berkrah dan celana bahan yang sesuai. Kaos kerah tertutup diperbolehkan, Diwajibkan memakai sepatu dengan paku lunak (soft spike)

35. GANTI RUGI/KEWAJIBAN

Persatuan Golf Indonesia (PGI), sponsor, penyelenggara, komite dan Management Padang Golf Sukajadi tidak bertanggung jawab atas kehilangan, kerusakan ataupun kerugian yang terjadi pada setiap peserta pertandingan selama keikutsertaannya dalam turnamen ini.

36. INFORMASI UMUM

· Setiap peserta diharapkan untuk melapor kepada Starter di teeing ground yang telah ditentukan paling lambat 10 menit sebelum waktu start nya dimulai

· Peserta di harap mengenakan pakaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku

· Semua pemenang dan peserta dimohon untuk dapat hadir di acara penyerahan hadiah.

· Untuk pengecualian kasus (contoh : Per. 33-7) anggota Komite Banding adalah :

1. Made Eddy Putra

2. A.M Yusuf

3. E.E.P.P Siregar

Dadi Wiratmo Made Eddy Putra

Ketua Panitia Pelaksanan Tournament

Chief Referee

Rules Officials:

Peraturan Golf Mengenai Divots

Peraturan Golf Mengenai DivotsSalam Golf Indonesia, kali ini kita akan membahas Peraturan Golf Mengenai Divots. Menurut kamus sebuah “divot” adalah “lempengan rumput dan tanah” yang tergali dari tanah akibat dilakukannya pukulan dengan klab-besi (iron club). Lafalnya: “divet” dan bukan “daivet”, ya.

Kata “divot” berasal dari Skotlandia dan artinya “lempengan rumput”. Pukulan iron yang benar (crisp) dari pegolf yang terampil akan menghasilkan lubang divot di depan posisi bola, sedangkan pegolf yang berhandicap tinggi sering meninggalkan lubang divot di belakang posisi bola yang dikenal dengan “ hitting a fat shot” atau istilah populernya pukulan yang “grounded” yang mungkin disebabkan konsep berpikir keliru, “agar bola mau melayang, bola harus diangkat”; Padahal bola harus dipukul ke bawah dan biarkan “sudut lambung” (loft) muka klab yang bekerja!

Bagaimanapun lubang divot bagaikan ranjau di fairway dan para pemain diharapkan selalu mengembalikan lempeng divot yang lepas ke bekas lubangnya dan meratakannya dengan alas sepatu. Para pegolf profesional di tur juga paling tidak gembira menemukan bolanya berhenti di lubang divot; Masih lumayan kalau diisi pasir. Kadang-kadang lempeng divot malah tidak dikembalikan, lepas entah di mana. Oleh karenanya tur golf profesional memberi sanksi denda kepada pegolfnya jika diketahui tidak mengembalikan lempeng divot ke lubangnya (karena ini merupakan pelanggaran etiket).

Karena lubang divot dan lempeng divot adalah kejadian yang biasa ditemukan di lapangan, sudah dapat dipastikan akan banyak hal menarik untuk ditelaah yang berkaitan dengannya.


Beberapa Peraturan dasar olah raga golf

* Divot yang lepas sepenuhnya adalah benda alam lepas dan dapat ditaruh kembali ke lubangnya tanpa penalti, tetapi tidak boleh dilakukan jika hal ini akan memperbaiki letak bola, garis main, atau area ayunan yang diinginkan (baca Decision 13-2/6).
* Divot yang tidak seluruhnya lepas BUKAN benda alam lepas dan dianggap fixed. Misalnya jika pemain menemukan bolanya di depan divot yang terlipat ke depan tetapi belum lepas sama sekali dan divot itu mengganggu back swing-nya, bolehkah ia menyingkirkan divot tersebut?
Tidak. Divot yang tidak terlepas sepenuhnya, bukan benda alam lepas dan dianggap fixed dan karenanya penyingkirannya melanggar Per.13-2 karena letak dan area ayunan yang diinginkan akan menjadi lebih baik–jika terlanjur disingkirkan penaltinya 2 pukulan pada stroke play/kalah hole pada match play.
* Sebuah divot dianggap telah ditaruh-kembali jika hampir seluruhnya, dengan akar mengarah ke bawah terletak di dalam lubang divot. Lubangnya tidak perlu bekas lubang divot yang digali ke luar akibat pukulannya; Bekas lubang divot lain juga oke saja.
Dengan demikian divot yang tergeletak di lapangan dengan seluruh akarnya menghadap ke atas layaknya kacoa mati dapat dipastikan adalah benda alam lepas.
* Kalau pemain berniat mengedrop bolanya di suatu area, misalnya setelah tahu bolanya ke luar perbatasan atau masuk rintangan air menyamping, tidak boleh mengembalikan divotnya ke lubang bekas pukulan semulanya di area itu–penalti 2 pukulan, kecuali ia tidak tahu bolanya ke luar perbatasan atau masuk air dan karenanya akan mengedrop sebuah bola di area tersebut (Decision 13-2/4.5)–ia dibebaskan dari penalti berdasarkan asas kewajaran (Per.1-4).
* Komite tidak mempunyai otoritas membuat local rule yang memberlakukan semua bekas lubang divot sebagai GUR sehingga tersedia pembebasan cuma-cuma untuk bola yang berhenti di lubang divot.



Prosedur

* Divot tidak perlu dikembalikan ke lubang asalnya. Ke bekas lubang divot yang lain juga boleh.
* Jika divot akibat pukulan lawan berhenti mengganggu bola pemain di bunker, pemain boleh menyingkirkan divot tersebut karena ia berhak atas letak semulanya ketika bolanya berhenti.
* Semua divot yang dibuat pemain hendaknya ditaruh-kembali dan diratakan dengan menekannya dengan klab atau tapak sepatu. Sementara lapangan menginginkan lubang divot diisi pasir, ikutilah keinginan Komite.
* Sebuah bola yang berhenti di lubang divot harus dimainkan sebagaimana letaknya. Siapa bilang permainan golf itu selalu adil?

Oleh: Ray Hindarto

Status Pegolf Amatir

Pegolf AmatirDefinisi pegolf amatir pertama tidak dibuat sampai sesudah pelantikan Kejuaraan Amatir di tahun 1885. Pada saat itu ditentukan bahwa pendaftaran para peserta tidak dapat diterima dari mereka-mereka yang pernah bermain untuk hadiah uang di pertandingan open, demikian juga dari para pembuat klab dan bola, atau bagi mereka yang pernah mengajar golf dengan imbalan uang atau para kedi. Belakangan ditambah termasuk para arsitek lapangan, para green keepers, dan mereka yang pernah bermain melawan pegolf profesional untuk imbalan uang.

Perbedaan antara pemain amatir dan profesional saat ini didefinisikan dengan lebih jelas dan lebih bijaksana. Komite Status Keamatiran the R&A mendefinisikan seorang pegolf amatir adalah seseorang yang bermain golf sebagai olahraga yang tidak menghasilkan keuntungan finansial (nirlaba) dan yang tidak menerima imbal jasa untuk melatih golf atau aktivitas lain karena keterampilan atau reputasi golfnya.

Hadiah pada pertandingan amatir dibatasi nilainya sebesar £500.

Bagi mereka yang menerima hadiah dengan nilai melebihi yang diperbolehkan Peraturan–misalnya hadiah mobil untuk hole in one–memasuki ranah tak bertuan. Mereka tidak mempunyai handicap resmi dan tidak dapat mengikuti pertandingan amatir, tetapi mereka tidak lantas menjadi seorang profesional.

Bagaimanapun pemain boleh menerima biaya untuk bermain dalam kompetisi, menerima beasiswa golf, dan bagi mereka yang ingin mempertimbangkan kemungkinan mengembangkan karirnya sebagai pegolf profesional dibolehkan untuk bekerja di pro-shop untuk menimba pengalaman sebelum membuat keputusan akhir dan menyerahkan status amatir mereka, asalkan mereka tidak mengajar golf atau melanggar Peraturan dengan cara apa pun.

Tujuan dan spirit peraturan adalah untuk menjaga agar olahraga golf amatir sebebas mungkin dari penyalahgunaan yang mungkin terjadi dari sponsorship dan insentif finansial yang tidak terkontrol dan untuk mengamankan peraturan permainan dan handicapping sedemikian rupa sehingga golf dapat dinikmati sepenuhnya oleh semua pegolf amatir.


Alih bahasa: Ray Hindarto, Sumber: the R&A Rules Limited

Tanya Jawab Golf 5

Tanya Jawab Golf 5
22. Mengapa bekas paku sepatu (spike marks) tidak boleh diperbaiki?
Perbaikan bekas paku sepatu yang mungkin membantu pemain untuk permainan berikutnya dari hole akan dianggap sebagai pelanggaran Per.16-1c. Disebabkan tidak selalu mungkin membedakan bekas paku sepatu dengan kerusakan lain atau ketidakrataan permukaan putting green, membolehkan memperbaiki bekas paku sepatu akan membawa dampak seolah memberikan izin untuk memperbaiki segala macam kerusakan dan ketidakrataan putting green. Ini bertentangan dengan prinsip dasar “memainkan lapangan sebagaimana adanya” dan tidak diragukan akan memicu permainan lamban karena para pemain akan mencoba memperoleh garis putt yang sempurna.

23. Apa yang membedakan rintangan air dengan rintangan air menyamping?
“Rintangan-air” adalah segala laut, danau, kolam, sungai, selokan, selokan pembuangan air permukaan, atau saluran air terbuka lainnya (baik berisi air maupun tidak) dan segala sesuatu di lapangan yang serupa wujudnya–lihat Definisi “Rintangan Air”. Jika bola pemain letaknya di dalam rintangan air, ia boleh memainkan bolanya sebagaimana letaknya atau melanjutkan berdasarkan Per.26-1a atau b. Rintangan air menyamping adalah suatu rintangan air atau sebagian dari rintangan air yang situasinya sedemikian rupa sehingga tidak mungkin atau dianggap Komite tidak praktis mengedrop sebuah bola di belakang rintangan air sesuai Per.26-1b–lihat Definisi “Rintangan Air Menyamping”. Jika bola pemain letaknya di rintangan air menyamping, sebagai tambahan dari pilihan yang tersedia ketika bolanya berada di dalam rintangan air, ia boleh melanjutkan berdasarkan Per.26-1c.

Patok dan garis yang dipergunakan mendefinisikan rintangan air harus kuning. Patok dan garis yang mendefinisikan rintangan air menyamping harus merah.

24. Haruskah pemain mencantumkan handicapnya di dalam kotak yang disediakan di dalam kartu?
Sekalipun berdasarkan Per.6-2b seorang kompetitor harus memastikan bahwa handicapnya dicatat di kartu skornya sebelum diserahkan ke Komite, tetapi Peraturan tidak merinci di mana handicapnya harus dicatat. Selama handicap dicantumkan di mana saja di kartu skor, kompetitor telah memenuhi tugasnya. Sebagai akibatnya, kompetitor hendaknya tidak didiskualifikasi karena ia tidak mencatat handicapnya di “kotak” resmi yang disediakan di kartu.
25. Bolehkah pemain mem-putt dengan satu tangan sementara memegang tiang bendera dengan tangan satunya?
Ya, betul, asalkan tiang bendera telah dicabut dari hole dan karenanya bola tidak membentur tiang bendera. Seandainya bola membentur tiang bendera, pelanggaran Per.17-3a akan terjadi–lihat Decision 17-1/5.

26. Apa Peraturannya sehubungan dengan lokasi hole di atas putting green?
Lokasi hole di atas putting green bukanlah masalah yang dicakup di bawah Peraturan Golf. Bagaimanapun, saat mengatur lokasi semacam itu, beberapa poin khusus hendaknya dipertimbangkan.

Hendaknya dipastikan cukup permukaan putting di antara hole dengan depan dan sampingnya green untuk mengakomodasi pukulan yang memerlukannya. Sebagai contoh, jika hole itu memerlukan long-iron atau pukulan wood ke green, hole hendaknya ditaruh agak ke dalam ke green dan lebih jauh dari sisi sampingnya ketimbang dalam kasus jika hole hanya memerlukan pukulan pitch pendek.

Dalam kasus apa pun direkomendasikan bahwa hole hendaknya di posisikan paling tidak empat langkah dari pinggiran mana pun dari green. Sebagai tambahan, area dengan radius dua atau tiga kaki (radius 90 cm) sekeliling hole hendaknya serata mungkin. Hole hendaknya jangan sekali-kali ditaruh dalam batas tiga langkah dari tanjakan yang amat curam atau dari area hole yang belum lama dipakai.

Secara umum seleksi posisi hole di seluruh lapangan hendaknya dilakukan dengan seimbang. Untuk posisi hole di sebelah kiri, kanan tengah, di depan, di belakang dan enam cukup sulit, enam yang kesulitannya moderat, dan enam yang posisinya mudah, direkomendasikan. Demikian juga hendaknya memilih keseimbangan untuk hole di posisi kiri dan kanan green, misalnya first nine, empat di sebelah kiri, empat di sebelah kanan, dan satu di tengah. Second nine hendaknya serupa.

Akhirnya, untuk mengamati Peraturan Golf green keeper yang membuat holenya harus memastikan bahwa lapisan-hole (hole-liner) tidak melampaui diameter 41/4 inci bagian luarnya dan jika memungkinkan semua lapisan-hole harus terbenam paling tidak satu inci di bawah permukaan putting green.

Tambahan rekomendasi berkaitan dengan lokasi hole untuk pertandingan dapat dibaca di publikasi the R&A “Guidance on Running a Competition” yang dapat diperoleh lewat online shop

Tanya Jawab Golf 4

Tanya Jawab Golf 4
16. Bagaimanakah kesamaan skor (a tie) pada stroke play diputuskan?
Tergantung Komite untuk menentukan cara memutuskan kesamaan skor dan Komite hendaknya mengumumkan prosedurnya terlebih dahulu. The R&A merekomendasikan yang berikut: (1) Pada kejadian kesamaan skor pada pertandingan stroke play scratch (skor gros, tanpa memakai handicap), disarankan dilakukan dengan play-off 18 hole. Jika hal ini tidak memungkinkan, play-off hole demi hole disarankan. (2) Pada stroke play memakai handicap (skor net), play-off melalui 18 hole memakai handicap disarankan. Jika play-off yang lebih pendek diperlukan, persentase dari 18 hole hendaknya diaplikasikan pada handicap pemain untuk menentukan handicap play-off-nya. Disarankan mengatur persentase jumlah hole yang akan menghasilkan angka bulat handicap. (3) Baik pada pertandingan stroke play scratch maupun yang memakai handicap, jika jenis play-off apa pun tidak memungkinkan, direkomendasikan membandingkan kartu skor. Metoda membandingkan kartu skor hendaknya diumumkan sebelum pertandingan dimulai. Metoda membandingkan kartu skor yang dapat diterima untuk menentukan pemenangnya, dengan didasari skor terbaik untuk sembilan hole terakhir. Jika skornya sama untuk sembilan hole terakhir, tentukan pemenangnya didasari enam hole terakhir, tiga hole terakhir, dan akhirnya hole ke-18. Jika metoda semacam itu dipakai pada pertandingan stroke play memakai handicap, handicap hendaknya dikurangi setengahnya, sepertiganya, seperenamnya, dst. (4) Jika ketentuan pertandingan menetapkan bahwa kesamaan skor akan diputuskan melalui sembilan hole terakhir, enam terakhir, tiga terakhir, dan hole terakhir, ketentuan juga harus menentukan apa yang akan terjadi jika prosedur ini tidak menghasilkan pemenang (baca Lampiran 1, Bagian C, 11, dari Peraturan Golf).
17. Bilamanakah perangkat Peraturan Golf pertama ditulis?
Perangkat Peraturan Golf pertama kali ditulis tahun 1744 untuk Anual Challenge Silver Cup Edinburgh, dimainkan untuk the Honourable Company of Edinburgh Golfers Society of St. Andrews. Para pegolf mengadopsi peraturan ini untuk pertandingan Silver Club mereka.

18. Haruskah pemain mempergunakan koin kecil atau benda serupa untuk memarkah posisi bolanya sebelum mengangkat bola itu?
Catatan pada Per.20-1 menyatakan antara lain bahwa posisi bola hendaknya ditandai dengan menaruh sebuah pemarkah bola, koin kecil, atau sembarang benda kecil langsung di belakang bola itu. Ketika kata “hendaknya” dipergunakan dalam Peraturan Golf, itu maknanya hanya berupa rekomendasi semata-mata. Kalau tidak melakukannya sesuai dengan hal itu, tidak akan mengakibatkan penalti–baca bagian dengan judul “Bagaimana Memakai Buku Peraturan Golf” pada permulaan buku Peraturan Golf. Maksudnya adalah untuk menggarisbawahi penggunaan sebuah pemarkah-bola atau benda kecil lainnya (sebuah koin misalnya) dianggap sebagai cara terbaik memarkah sebuah bola. Lihat juga Decision 20-1/16.

19. Bolehkah pemain meminta tiang bendera dijaga sekalipun bolanya tidak berada di atas putting green?
Ya, betul. Per.17-1 menyatakan bahwa sebelum melakukan pukulan dari mana saja di lapangan pemain boleh meminta agar tiang bendera dijaga, dicabut, atau diangkat ke atas.
20. Bolehkah patok yang mendefinisikan rintangan air atau rintangan air menyamping dicabut?
Patok rintangan air adalah suatu obstruksi–lihat Definisi “Obstruksi”. Dengan demikian, jika patok yang demikian dapat dicabut, patok itu boleh disingkirkan tanpa penalti sesuai Per.24-1. Seorang pemain boleh menyingkirkan obstruksi-lepas di mana saja di lapangan, tidak peduli letak bolanya di rintangan air ataupun tidak.
21. Bolehkah saya memakai bola “x-out”, “diperbaharui”, “praktis”, untuk dipakai bermain pada sebuah ronde golf?
“X-out” adalah nama untuk bola golf yang umumnya dipakai oleh manufaktur yang menganggap bola itu tidak sempurna (umumnya hanya untuk alasan estetis semata-mata; sebagai contoh, ketidaksempurnaan pencetakan atau pengecatan) dan karenanya menghilangkan nama merknya. Sebuah bola yang “dicat-ulang” (refinished) adalah bola bekas yang telah dibersihkan dan dicap sebagai “diperbaharui” (refurbished).

Jika tidak ada bukti yang kuat yang mengindikasikan bahwa sebuah bola x-out atau yang “diperbaharui” tidak memenuhi syarat Peraturan, pemain diizinkan untuk memakai bola demikian. Bagaimanapun, pada pertandingan yang Komitenya mengadopsi ketentuan bahwa bola yang dipakai pemain harus tercantum di List of Conforming Golf Balls (lihat catatan pada Per.5-1), bola semacam itu tidak boleh dipakai, meski bola bersangkutan (tanpa cap “x” nya atau tanpa “refurbished”) kenyataannya tercantum dalam daftar.

Pada kebanyakan kasus umumnya bola “praktis” sesungguhnya hanya bola golf yang memenuhi syarat yang dicap “PRAKTIS” (sebagai contoh, serupa dengan bola golf memakai logo klub). Bola demikian boleh dipakai, sekalipun Komite mengadopsi ketentuan bahwa bola yang dipergunakan pemain harus tercantum pada List of Conforming Golf Balls.

Tanya Jawab Golf 3

5 pertanyaan dan pemecahan olah raga golf bag. 3

11. Dapatkah seorang pemain didiskualifikasi karena tidak mencantumkan atau keliru memasukkan skornya ke dalam komputer?

Peraturan Golf tidak mewajibkan kompetitor untuk memasukkan skornya ke dalam komputer. Oleh karena itu, seorang kompetitor tidak diperkenankan dipenalti atau didiskualifikasi berdasarkan Peraturan Golf jika skor yang dimasukkan ke komputer tidak benar atau malah ia sama sekali tidak memasukkan skornya ke dalam komputer. Bagaimanapun, walaupun tidak dibenarkan untuk mempenalti pemain berdasarkan Peraturan Golf jika ia tidak memasukkan skornya ke dalam komputer, Komite untuk alasan membantu administrasi pertandingan boleh mengintroduksi “Peraturan Klub” berkaitan dengan hal ini dan menjatuhkan sanksi disipliner (misalnya melarang bermain pada pertandingan klub berikut) akibat tidak bertindak sesuai Peraturan klub (baca Decision 6-6b/8).

12. Apa yang seharusnya dilakukan pemain jika bola yang sedang berhenti, bergerak akibat hembusan angin?
Angin bukanlah “unsur luar” (baca Definisi) dan karenanya, sebagai Peraturan umum, jika hembusan angin tiba-tiba menggerakkan bola pemain, tidak ada penalti dan bola dimainkan dari posisi barunya. Bagaimanapun, jika hal ini terjadi setelah pemain mengadres bola itu, pemain dianggap telah menggerakkan bola itu. Ia dikenai penalti satu pukulan dan bola harus ditaruh-kembali (Per.18-2b).

13. Haruskah pemain memberitahukan lawannya atau sesama-kompetitornya bahwa ia bermaksud mengganti bolanya di antara permainan dua hole?


Meskipun pemberitahuan semacam itu akan memperlihatkan keramahtamahan, pemain tidak diwajibkan berdasarkan Peraturan untuk memberitahukan lawan atau sesama-kompetitor bahwa ia bermaksud memainkan bola yang lain di antara permainan dua hole.

14. Bagaimanakah Peraturan untuk permainan greensomes, texas scramble, dsb.?
Bentuk permainan semacam ini tidak diakui dan dengan demikian tidak dicakup dalam Peraturan Golf. Oleh karena itu, terpulang pada Komite yang bertanggung jawab atas pertandingan itu untuk memutuskan tentang semua hal yang mungkin timbul dan keputusan Komite adalah final (Per.34-3).

15. Bolehkah pemain memakai kereta bermotor?
Kecuali penggunaan kereta bermotor dilarang Komite pada Ketentuan Pertandingan (Per.33-1) seorang pemain boleh mempergunakan perlengkapan semacam itu saat pertandingan berlangsung–lihat Decision 33-1/8.

Harap diperhatikan bahwa merupakan kebijaksanaan the R&A untuk menghimbau pegolf dengan cacat fisik ikut bermain golf jika memungkinkan. Bagaimanapun, penting dipertimbangkan Klub dan Komite masalah berkaitan penggunaan kereta golf (golf cart) dan perundang-undangan yang bersangkut-paut, begitu juga masalah-masalah kesehatan dan keamanan, kondisi cuaca dan tanah, dan apakah tata ruang lapangan menyebabkan penggunaan kereta tidak praktis.

Jika Klub atau Komite memutuskan mengizinkan penggunaan kereta golf pada pertandingan, mereka mungkin ingin membatasi penggunaannya, sebagai contoh bahwa kereta golf hanya diizinkan bagi kompetitor dengan sertifikat kesehatan atau untuk kompetitor yang telah melampaui umur tertentu yang kalau tidak, tidak mungkin ikut berpartisipasi disebabkan keterbatasan fisik sebagai akibat umur mereka.

Jika klub mengizinkan penggunaan kereta golf, akan wajar untuk memastikan asuransi yang pantas telah melindungi pelaksanaan jika terjadi kecelakaan atau cidera perorangan akibat penggunaan kereta.

Tanya Jawab Golf 2

Inilah pertanyaan dan pemecahan olah raga golf bag. 2

6. Bolehkah pemain mengambil pembebasan cuma-cuma dari gangguan pagar di luar-perbatasan?
Tidak. Benda-benda yang mendefinisikan di luar perbatasan, misalnya tembok, pagar, dan deretan patok dianggap kokoh dan tetap (fixed) dan karenanya bukan obstruksi.

7. Kapankah skor rekor resmi diakui sebagai “rekor lapangan”?
Istilah “rekor lapangan” tidak didefinisikan di dalam Peraturan Golf. Oleh karena itu, terpulang pada Komite yang bertanggung jawab atas pertandingan itu untuk menentukan apakah suatu skor diakui sebagai rekor lapangan. Direkomendasikan bahwa skor rekor seyogianya hanya diakui jika dilakukan pada kompetisi stroke play individual yang hole-nya dan pemarkah tee-nya berada di posisi kejuaraan dan Peraturan Setempat “Letak yang Disukai” tidak sedang diberlakukan–lihat Decision Misc/1.

8. Bolehkah pemain berlatih di lapangan pertandingan?
Sebelum pertandingan match play pemain boleh berlatih di lapangan pertandingan, kecuali hal itu dilarang Komite–lihat catatan pada Per.7-1. Bagaimanapun, pada stroke play seorang kompetitor tidak diizinkan berlatih di lapangan pertandingan sebelum pertandingan atau mengetes permukaan putting green, kecuali hal itu diizinkan Komite. Saat pertandingan seorang pemain tidak diizinkan memainkan pukulan latih, baik saat permainan sebuah hole maupun di antara permainan dua hole, kecuali di antara permainan dua hole pemain boleh melatih putting atau chipping di atas atau di dekat putting green dari hole terakhir kali dimainkan, di putting green praktis, atau di daerah tee dari hole berikut yang akan dimainkan, asalkan pukulan latih semacam itu tidak dimainkan dari rintangan dan tidak memperlambat permainan dengan berlebihan.

9. Dapatkah pemain secara lisan menyatakan bolanya hilang?
Pemain tidak diperkenankan menganggap sebuah bola hilang hanya semata-mata dengan pernyataan. Bukan apa yang dinyatakan si pemain yang menentukan, tetapi apa yang dilakukannya. Sebuah bola hanya dapat dianggap hilang ketika (a) bola tidak ditemukan atau diidentifikasikan sebagai bolanya oleh pemain dalam batas 5 menit setelah pihak si pemain, partnernya, atau kedi mereka memulai pencarian bola itu; (b) pemain telah memainkan pukulan apa pun dengan bola provisional dari tempat bola semula kemungkinan berada atau dari titik lebih mendekati hole daripada tempat itu; (c) pemain telah menempatkan sebuah bola ke dalam permainan berdasarkan penalti pukulan dan jarak (Per.27-1a); (d) pemain telah menempatkan sebuah bola ke dalam permainan berdasarkan Peraturan “jelas diketahui” atau ”hampir dapat dipastikan” mana pun, misalnya bola yang tidak ditemukan di dalam obstruksi (Per.24-3); atau (e) pemain telah melakukan pukulan atas sebuah bola pengganti.

10. Haruskah posisi sebuah bola dimarkah ketika mengambil drop dari suatu obstruksi permanen, suatu kondisi tanah abnormal, atau bola dianggap tak-dapat-dimainkan (yaitu berdasarkan Per.24, 25, atau 28)?
Tidak perlu memarkah posisi sebuah bola ketika mengambil pembebasan dari suatu obstruksi-permanen, suatu kondisi tanah abnormal, atau dari letak tak-dapat-dimainkan, tetapi akan dianggap kebiasaan yang baik untuk melakukannya.

Tanya Jawab Golf 1

Untuk menjawab pertanyaan para anggota golf indonesia, saya merangkum beberapa masalah yang umum terjadi dalam 5 bagian.
Inilah pertanyaan dan pemecahan olah raga golf bag. 1


1. Apakah diizinkan untuk memberlakukan Peraturan Setempat yann cuma-cuma dari lubang divot atau lubang divot yang diperbaiki (misalnya lubang yang telah diisi pasir atau tanah campuran pupuk)?


Tidak. Salah satu ciri utama permainan golf adalah permainan ini mengetes kemampuan pemain untuk melaksanakan pilihan luas bermacam-macam pukulan di berbagai kondisi yang berbeda. Faktor keterampilan pada golf akan amat dikurangi jika pemain dapat menyingkirkan kondisi sulit tanpa dikenai penalti ketimbang dapat mengatasinya melalui pelaksanaan pukulan khusus tertentu. Oleh karenanya, menjadi sebuah pepatah tradisional golf bahwa Anda harus memainkan bola sebagaimana letaknya dan lapangan sebagaimana adanya. Hal ini dirangkum di Per.13-1 yang menyatakan ”bola harus dimainkan sebagaimana letaknya, kecuali dinyatakan lain oleh Peraturan”. Pembebasan cuma-cuma disediakan untuk pemain jika ada gangguan oleh kondisi tanah abnormal (Per.25-1). Bagaimanapun, sebuah bola yang letaknya di dalam lubang divot tidak termasuk kategori ini. Sebuah lubang divot sama sekali tidaklah abnormal, tetapi adalah sebagai akibat para pemain melaksanakan pukulannya dan lazim terjadi di sepanjang tahun. Di lain pihak kondisi tanah abnormal seperti air-sementara dan penyakit jamur di atas green sifatnya adalah sementara, kondisi abnormal yang membenarkan pembebasan cuma-cuma, sementara situasi tersebut sedang ada. Ketika sebuah bola letaknya di dalam lubang divot pemain selalu mempunyai pilihan untuk menyatakan bolanya tak-dapat-dimainkan berdasarkan Per.28 jika ia tidak ingin bermain dari lubang divot.

Pada dasarnya pembebasan cuma-cuma dari lubang divot atau divot yang telah dipasang kembali dianggap terlalu murah hati dan sebagai tambahan untuk masalah divot di lapangan, karena dengan diberikannya pembebasan, pemain secara potensial bisa menciptakan divot lain saat melaksanakan pukulan.

2. Dapatkah seorang pemain didiskualifikasi karena tidak mencantumkan atau keliru menjumlahkan skornya atau poinnya di kartu skor?


Kompetitor hanya bertanggung jawab atas kebenaran skor yang dicatat untuk setiap hole (Per.6-6d) dan Komite bertanggung jawab atas penjumlahan skor atau poin (Per.33-5).

Jika total yang dicatat kompetitor tidak benar, hal itu merupakan tanggung jawab Komite untuk memperbaiki kesalahan itu. Tidak ada penalti untuk kompetitor yang bersangkutan (baca Decision 6-6d/2).

3. Apakah orang yang mengangkat bola pemain hanya satu-satunya orang yang boleh menaruh-kembali bola itu?


Tidak. Sampai dengan maksimal tiga orang berbeda boleh menaruh-kembali sebuah bola, tergantung keadaan, yaitu si pemain sendiri, partnernya, atau orang yang mengangkat bola itu. Sebagai contoh, pada four-ball match jika pemain memerintahkan kedinya untuk mengangkat bolanya, kedinya, si pemain sendiri, atau partner pemain dapat menaruhnya kembali. Bagaimanapun, jika pemain sendiri yang mengangkat bolanya, hanya pemain atau partnernya yang boleh menaruh-kembali bola itu–lihat Per.20-3a.

4. Dapatkan seorang pemain di diskualifikasi karena tidak memaraf perubahan apa pun yang dilakukan pada kartu skornya?


Komite tidak diperkenankan mewajibkan perubahan yang dibuat pada kartu skor diparaf. Dengan demikian, pemain hendaknya tidak didiskualifikasi kalau ia tidak melakukannya–lihat Decision 6-6a/6.

5. Bolehkah seorang pemain, setelah ke depan untuk mencari bolanya, kembali ke tempat ia terakhir bermain untuk memainkan sebuah bola provisional?


Tidak. Jika pemain melakukannya maka bola kedua menjadi bola dalam permainan dan bola semula menjadi hilang (lihat Per.27-2a dan Definisi “Bola Hilang”). Ia harus memainkan sebuah bola provisional “sebelum maju ke depan untuk mencari”.

Peraturan Bola Golf Tersangkut Pohon

Berikut adalah kumpulan beberapa Decisions untuk membantu para pemain (Ofisial Rule) lebih mengerti bagaimana seharusnya melanjutkan pada kasus sebuah bola tersangkut di atas pohon.
Decision 18-2a/26
Bola Terjatuh Keluar dari Pohon Ketika Pemain Memanjat Pohon untuk Memainkan Pukulan
A. Saat seorang pemain memanjat sebatang pohon untuk memainkan sebuah bola yang tersangkut di dalam pohon, bola tersebut terjatuh ke tanah. Apakah pemain dikenai penalti?
Q. Ya, betul. Satu pukulan berdasarkan Per.18-2a dan bola harus ditaruh-kembali
Decision 18-2a/27
Bola Terjatuh Keluar dari Pohon; Keadaan bilamana Pemain Tidak Dipenalti
A. Saat seorang pemain memanjat sebatang pohon untuk memainkan sebuah bola yang tersangkut di dalam pohon, bola tersebut terjatuh ke tanah. Apakah pemain dikenai penalti?

Q. Ya, betul. Satu pukulan berdasarkan Per.18-2a dan bola harus ditaruh-kembali.

Decision 18-2a/27
Bola Terjatuh Keluar dari Pohon; Keadaan bilamana Pemain Tidak Dipenalti

A. Pemain yang bolanya tersangkut di pohon yang tinggi ingin mengeluarkan bolanya dengan menggoncangkan pohon itu atau melemparkan klab sehingga ia bisa mengidentifikasi bola itu dan melanjutkan berdasarkan Peraturan bola tak-dapat-dimainkan. Apakah ini diizinkan?

Q. Ya, boleh. Pemain hendaknya menyatakan niatnya terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan semacam itu untuk menghindari pertanyaan yang mungkin timbul apakah terjadi penalti berdasarkan Per.18-2a.

Decision 18-2a/28
Bola Terjatuh Keluar dari Pohon; Keadaan bilamana Pemain Dipenalti

A. Pemain tidak berhasil menemukan bolanya. Menduga bolanya mungkin tersangkut di pohon, ia menggoncangkan pohon dan bolanya terjatuh ke tanah. Ia memainkan bola itu di tempat bola berhenti. Bagaimana keputusannya?

Q. Pemain dikenai penalti satu pukulan berdasarkan Per.18-2a karena menggerakkan bolanya. Seharusnya ia menaruh-kembali bola itu. Disebabkan ia tidak melakukannya, pada match play ia kalah hole dan pada stroke play ia dikenai penalti total dua pukulan–lihat pernyataan penalti berdasarkan Per.18.

Decision 18-2a/29
Bola Terjatuh Keluar dari Pohon; Menaruh-kembali Bola Tidak MemungkinkaN

A. Pemain yang menduga bolanya tersangkut di pohon menggoncangkan pohon untuk tujuan mengeluarkan bola tersebut. Bolanya terjatuh ke tanah. Menurut keputusan 18-2a/28 pemain dikenai penalti satu pukulan berdasarkan Per.18-2a dan harus menaruh-kembali bolanya.

Bagaimanapun, seandainya pemain tidak dapat menaruh-kembali bolanya, antara lain:

1. disebabkan letak bola di atas pohon tidak dapat ditentukan,
2. disebabkan bola gagal tetap diam di tempat yang benar saat ditaruh-kembali, atau
3. disebabkan pemain tidak mampu mencapai tempat letak bola tersebut.

Bagaimana seharusnya pemain melanjutkan pada masing-masing keadaan di atas?

Q. Per.20-3c dan 20-3d secara normal akan mencakup situasi 1 dan 2, tetapi Peraturan ini tidak memperhitungkan situasi sebagaimana digambarkan.

Oleh karenanya, demi asas kewajaran (in equity) Per.1-4, pada kedua situasi pertama bola itu harus ditaruh di pohon sedekat mungkin dengan tempat asal bola digerakkan. Di situasi ketiga, pemain harus melanjutkan berdasarkan Peraturan bola tak-dapat-dimainkan dengan tambahan penalti satu pukulan.

Decision 27/14
Bola di Pohon Diidentifikasi, Tetapi Tidak Diambil


A. Bola pemain tersangkut di pohon yang tinggi. Ia mengidentifikasi bola itu dengan bantuan teropong, tetapi ia tidak mampu mengambilnya. Apakah ini berarti bolanya hilang, dalam kasus demikian pemain harus memakai Per.27-1 (penalti jarak dan pukulan)?

Q. Tidak. Disebabkan bola diidentifikasi, bola tidak hilang–lihat definisi “Bola Hilang”. Pemain boleh memakai Peraturan bola tak-dapat-dimainkan (Per.28).

Decision 27/15 Bola di Pohon Terlihat, Tetapi Tidak Dapat Diidentifikasi

A. Pemain meyakini bolanya tersangkut di pohon yang tinggi. Ia bisa melihat sebuah bola di atas pohon, tetapi ia tidak bisa mengidentifikasi bola tersebut sebagai bolanya. Apakah ini berarti bola pemain menjadi hilang dan dalam kasus ini ia diharuskan melanjutkan berdasarkan Per.27-1 (penalti pukulan dan jarak)?

Q. Ya, benar.

Decision 28/1
Kapan Diperlukan Menemukan dan Mengidentifikasi Bola yang Dianggap Tak-Dapat-Dimainkan

A. Pemain memainkan pukulan tee-nya ke dalam lembah yang dalam. Pemain serta-merta menganggap bolanya tak-dapat-dimainkan dan memainkan bola lain dari tee berdasarkan pilihan pukulan dan jarak Per.28. Bolehkah pemain menganggap sebuah bola tak-dapat-dimainkan bagi bola yang tidak berhasil ditemukan?

Q. Ya, benar. Pemain boleh melanjutkan berdasarkan pilihan “pukulan dan jarak” (Per.28) TANPA menemukan bolanya.

Bagaimanapun, disebabkan Per.28b dan 28c mewajibkan rujukan tentang letaknya bola, pemain harus menemukan dan mengidentifikasi bolanya agar dapat melanjutkan berdasarkan salah satu dari kedua pilihan ini.

Decision 28/11 Bola Tak-Dapat-Dimainkan di Atas Pohon dan Pemain Memilih untuk Mengedrop dalam Batas Dua Panjang Klab

A. Bola pemain tersangkut di pohon (ini berarti bola dapat diidentifikasi sebagai bola miliknya–Ray), 2,4 meter di atas tanah. Pemain menganggap bolanya tak-dapat-dimainkan. Bolehkah pemain melanjutkan berdasarkan pilihan c Per.28 yang mengizinkannya mengedrop sebuah bola dalam batas dua panjang-klab dari letak bolanya tak-dapat-dimainkan?

Q. Ya, boleh. Pemain diizinkan mengedrop sebuah bola dalam batas dua panjang-klab dari titik di atas tanah yang berada langsung di bawah letak bola itu di pohon. Dalam beberapa kejadian, ini akan membolehkan pemain mengedrop sebuah bola di atas putting green

Peraturan Golf Penalti Stroke & Distance

Peraturan Umum Golf Indonesia
3. Penalti "Stroke & Distance"
Oleh: Ray Hindarto
Ketua Badan Profesi PB PGI dan Sekum Asosiasi Wasit Golf Indonesia

Istilah golf terkenal “stroke & distance penalty” (penalti “pukulan dan jarak”) bukan saja berarti Anda harus menambahkan satu pukulan untuk kekeliruan Anda, tetapi Anda juga harus kembali ke tempat pukulan terakhir dilakukan (hukuman jarak) dan kembali memainkan sebuah bola dari situ.

Misalnya Anda melakukan drive yang jauh dan bola ke luar perbatasan (out of bounds), meski hanya satu atau dua centimeter, Anda harus menambah satu pukulan pada skor Anda dan kembali memukul sebuah bola dari tee. Inilah yang acapkali dianggap sebagai salah satu penalti paling menyebalkan dalam golf yang umumnya dijatuhkan jika bola Anda ke luar perbatasan (OoB) atau hilang (lost ball).

Sebenarnya “stroke & distance” adalah penalti yang bisa Anda berlakukan untuk hampir semua situasi jika Anda tidak yakin bagaimana melanjutkan; “Stroke & distance” adalah “obat mujarab”, seperti minyak kayu-putih untuk banyak orang.


Latar Belakang Sejarah

Masalah bagaimana menangani bola hilang menyebabkan kontroversi dan perselisihan terpanjang dan terumit sepanjang sejarah Peraturan golf. Yang pasti, dari 1775 sampai 1968 kekacauan persoalan ini merajalela.

* Semula, pada 1744 St. Andrews gentlemen golfers memberlakukan: “Jika Anda kehilangan bola, Anda hendaknya kembali ke tempat pukulan terakhir dan mengedrop bola lain, dan membiarkan lawan Anda (dulu hanya dikenal format match play) menerima satu pukulan dari ketidakberuntungan Anda.” Ini yang di zaman modern kita kenal sebagai “stroke & distance”.
* Tahun 1775, 11 tahun kemudian, mereka mengubahnya yang sifatnya berbeda sebagai berikut: “Jika Anda kehilangan bola, Anda hendaknya mengedrop bola lain di tempat menurut perkiraan Anda bola semula hilang, dan membiarkan lawan Anda menerima satu pukulan dari ketidakberuntungan Anda.” Mereka mengurangi penalti bagi bola hilang hanya dengan pukulan saja (stroke only). Pemain tidak lagi perlu kembali ke tempat semula dipukulnya bola hilang (hukuman jarak dihilangkan).
* Tahun 1790 Edinburg Burgess golfers mengintroduksi Peraturan baru berkaitan dengan bola hilang yang intinya: untuk bola hilang penaltinya hanya jarak (distance only) sampai tahun 1802.
* Setelah the USGA ataupun the R&A bolak-balik bereksperimen dengan penalti yang paling cocok, akhirnya tahun 1968 mereka menyepakati Peraturan dan kembali memberlakukan penalti yang sama untuk “bola hilang”, “bola di luar perbatasan”, dan “bola tak-dapat-dimainkan”, yaitu penalti jarak dan pukulan sebagaimana yang kita kenal sekarang. Ternyata penalti “stroke & distance” yang ditentukan St. Andrews gentlemen golfers pada 1744 masih yang paling tepat setelah 224 tahun. Bukan main....!!!

Bagaimanapun, masih banyak pemain yang mengira bahwa penalti untuk bola ke luar perbatasan (OoB) adalah dua pukulan. Penalti untuk bola OoB hanya satu pukulan. Jadi, kalau bola yang Anda drive dari tee (pukulan pertama) jelas ke luar perbatasan (penalti satu pukulan), lalu Anda kembali memukul drive Anda dari tee dengan bola lain, itu adalah pukulan ketiga, bukan?



Benarkah Penalti “Stroke & Distance” SELALU Merugikan?

Penalti pukulan dan jarak tidak selamanya “menyebalkan” dan merugikan pemain sebagaimana didemonstrasikan dengan baik oleh Tiger Woods di hole 13 Amen Cornernya the Master 2005.

Kilas balik, Tiger yang bolanya sudah on di atas green–letak bolanya di bagian atas dari hole yang posisinya lebih tinggi–mem-putt bolanya sedikit terlalu keras, meski tentunya dia sadar bahwa permukaan green-nya amat licin. Bola lewat hole turun green dan bergulir masuk rintangan air yang menjaga depannya putting green. Dengan cerdik Tiger serta-merta mengambil bola lain dan mem-putt kembali dari posisi semula di atas green sesuai Per.26-1a (stroke & distance) dengan membayar penalti 1 pukulan.

Seandainya saja Tiger kembali ke seberang kolam dan mengedrop sebuah bola berdasarkan Per.26-1b, ia harus kembali memukul bola menyeberangi kolam itu dan sudah pasti Ofisial Rule yang mengamati tindakan Tiger akan membiarkannya karena itu adalah pilihan si pemain dan Peraturan yang dipilih tidak salah, meski bukan yang paling menguntungkan.

Masalah Empati Seorang Wasit Golf

Peraturan GolfPeraturan Umum Golf Indonesia
2. Haruskah Empati Ikut Diperhitungkan Wasit?
Oleh: Ray Hindarto
Ketua Badan Profesi PB PGI dan Sekum Asosiasi Wasit Golf Indonesia

Menurut definisi, “wasit” adalah seseorang yang ditunjuk oleh Komite untuk mendampingi pemain guna memutuskan hal-hal berdasarkan fakta-fakta kejadian sesungguhnya yang dipermasalahkan dan menerapkan Peraturan. Ia harus mengambil tindakan terhadap pelanggaran Peraturan yang diamatinya atau yang dilaporkan kepadanya.

Seorang wasit Golf yang baik akan selalu berusaha mencegah terjadinya pelanggaran Peraturan oleh para pemain Golf. Ia tidak akan menunggu sampai pemain terlanjur melakukan pelanggaran dan baru “menangkapnya” belakangan.

Bagaimanapun, jika pelanggaran sudah terjadi, wasit tidak mempunyai pilihan untuk “memaafkan” atau memalingkan mukanya ke tempat lain dan berpura-pura tidak melihat pelanggaran tersebut. Suka atau tidak, ia wajib mengambil tindakan dan menerapkan Peraturan jika pelanggaran sudah terlanjur terjadi.



Pendapat yang Pro “Empati”

Ada sementara pemain ataupun Komite yang beranggapan, karena kita di Indonesia belum banyak yang mengerti Peraturan Golf dengan baik, hendaknya para wasit sering mempraktekkan “masih ada maaf bagimu” untuk pelanggaran pertama. Kalau diulangi, baru dijatuhkan penalti. “Hendaknya para wasit mewasiti dengan berpedoman ‘hati dan empati’, jangan terlalu kaku menerapkan Peraturan,” demikian mereka menambahkan.

Pertanyaannya, benarkah mewasiti cara itu yang harus ditempuh?


Mewasiti Sesuai Tugas dan Tanggung Jawab

Para wasit yang bertugas “by the book” acapkali dituduh “kaku” dan “tidak punya empati”, padahal sesungguhnya mereka bertugas sesuai tugas dengan baik. Mereka berpedoman pada apa yang tertulis di buku Peraturan dan interpretasinya di buku “Decisions on the Rules of Golf” serta mengontrol perasaannya agar hati dan empatinya tidak menjadi pedoman saat membuat keputusan.

Ini bukan berarti wasit tidak boleh punya empati. Jelas wasit juga seorang manusia dan dilengkapi dengan perasaan. Bagaimanapun, wasit bertugas memastikan agar turnamen memakai Peraturan Golf yang seragam dan berlaku sama untuk semua pemain. Jika ia memaafkan pelanggaran pertama oleh seorang pemain sedangkan pemain lain dijatuhkan penalti oleh wasit lain untuk pelanggaran yang serupa, bukankah itu tidak adil?

Berbicara soal “empati”, belum lama ini saya mengantarkan teman yang dipanggil guru sekolah berkaitan nilai ulangan putranya buruk dan besar kemungkinan akan gagal naik kelas. Saat menceritakan betapa gundahnya ia melihat kelakukan dan prestasi putra teman saya, air matanya menitik keluar. Demikian besar empatinya ibu guru ini, tetapi ia tetap harus menjalankan Peraturan. Saya pikir, perasaan yang sama akan dirasakan seorang wasit manakala ia “terpaksa” menjatuhkan penalti diskualifikasi kepada seorang pemain. Saya amat yakin, tidak ada kegembiraan dalam hati wasit itu.

Oleh karena itu, memutuskan berdasarkan pasal “in equity” (demi kewajaran–Per.1-4) oleh para wasit Golf pun harus dilakukan dengan kehati-hatian yang tinggi. Jangan dengan mudahnya memakai Per.1-4 ini, kecuali semua analogi kejadian yang serupa tidak dapat ditemui di dalam buku Decisions.

Intinya, demi asas kewajaran (in equity) baru diterapkan kalau memang tidak ada rujukan di buku Decisions maka keputusan yang sama diterapkan bagi kejadian yang serupa.

Keberadaan Per.20-6, Mengangkat Bola yang Diganti, Didrop atau Ditaruh Secara Tidak Benar, juga membantu para wasit mengoreksi para pemain yang mengedrop bola, bola yang diganti atau ditaruh dengan tidak benar, asalkan belum terlanjur dimainkan, mengulanginya dengan benar tanpa penalti.

Ringkasnya, seorang wasit Golf harus mencoba dengan sedapat-dapatnya selama masih dalam koridor Peraturan, untuk mencegah terjadinya pelanggaran Peraturan oleh pemain dan membantunya jika ditanya.

Para pemain Golf Indonesia dianjurkan untuk selalu meminta bantuan para wasit yang bertugas di lapangan, selain memastikan tidak terjadi kekeliruan, juga agar kalaupun terjadi kesalahan, dikarenakan petunjuk dan arahan wasit, si pemain dibebaskan dari penalti apa pun.

Memberitahukan Terjadinya Pelanggaran Tepat Waktu

Peraturan Umum Golf IndonesiaPeraturan Umum Golf Indonesia
1. Memberitahukan Terjadinya Pelanggaran Tepat Waktu
Oleh: Ray Hindarto
Ketua Badan Profesi PB PGI dan Sekum Asosiasi Wasit Golf Indonesia

Bagaimanakah tindakan paling tepat ketika kita mengamati terjadinya pelanggaran oleh seorang pemain di grup di depan atau berdekatan dengan grup kita; Apakah kita membiarkan terjadi pelanggaran itu, apakah kita langsung menghampiri pemain bersangkutan, atau kita tunggu setelah kita menyelesaikan ronde kita, baru mencari pemain bersangkutan untuk memberitahukannya tentang pelanggaran yang mungkin tidak disadarinya?



Masalah Waktu yang Tepat

Masalah waktu yang tepat amat penting, meski memberitahukan kepada sesama-kompetitor yang bukan segrup. Rasanya semua menyadari bahwa kalau kita mengamati terjadinya pelanggaran, seyogianya kita ikut membantu menjaga agar semua pemain bermain menaati Peraturan Golf yang seragam. Masalahnya adalah “timing”, kemampuan untuk memilih waktu yang tepat untuk bertindak.

Terlambat memberitahukan si pemain bisa berakibat fatal: diskualifikasi; khususnya jika si pemain yang melanggar telah terlanjur menyerahkan kartunya kepada Komite.

Bagaimanapun, pemain Golf Indonesia juga hendaknya memakai akal sehat dan jangan meyebabkan tempo permainan keseluruhan menjadi terganggu dengan berlebihan. Di atas segalanya, pergunakanlah kehandalan diplomasi Anda saat menyampaikan pelanggaran tersebut. Cara menyampaikan tentunya amat penting.



Beberapa Contoh Kejadian

Misalnya saja kita mengamati dari pinggir green seorang pemain yang mem-putt terakhir (turnamen stroke play) di grup depan, tidak menyelesaikan putt pendeknya, dan langsung saja mengantongi bolanya. Kalau berada di dekatnya akan mudah kita mengingatkan pemain bersangkutan untuk menyelesaikan holenya, tetapi bagaimana jika jaraknya sekitar 100 yard atau 125 yard? Apakah sebaiknya kita diam saja dulu atau kita hampiri pemain tersebut dan memberitahukannya?

Menurut hemat saya, sebaiknya kita dengan segera menghampiri pemain bersangkutan untuk mengoreksi kesalahannya sebelum ia terlanjur bermain dari tee berikut. Kalau tidak, resikonya dia di-DQ dan tidak ada lagi kesempatan memperbaiki kesalahan itu.

Lebih baik kita mencegah pemain itu di-DQ ketimbang baru belakangan setelah semuanya kasep mempertanyakannya dan terlihat buruk, apalagi sudah pasti penalti si pemain adalah DQ, bukan? Anda akan menjadi pemain yang amat tidak populer di mata teman-teman jika Anda menunggu sampai “nasi sudah menjadi bubur”.

Banyak pemain Golf Indonesia berpikir bahwa pelanggaran yang teramati olehnya yang dilakukan pemain di luar grup mereka bukanlah urusan mereka. Ini sikap yang salah. Misalnya kalau kita mengamati seorang pemain dari grup lain mengedrop saat mengambil pembebasan dari suatu obstruksi-permanen sepanjang DUA panjang klab dari TPT-nya, beritahukan sesegera mungkin bahwa Peraturan 24 menyatakan batasnya hanya SATU panjang klab. Apa akibatnya jika kita tidak memberitahukan si pemain? Besar kemungkinan si pemain tidak menambahkan penalti dua pukulan pada skornya untuk hole itu (wrong score) pada kartu skornya dan DQ menanti jika Komite menemukan ia telah mengedrop dari tempat salah.



Kesimpulan:

Jika seorang marker dengan sadar ikut mendukung pelanggaran Peraturan oleh si pemain dengan tetap saja mencatat suatu skor untuk hole yang tidak diselesaikan (putt pendek main comot) maka selain si pemain bersangkutan, marker tersebut juga akan didiskualifikasi.

Pada stroke play, semua pemain berkepentingan atas hasil dan proses permainan setiap peserta di lapangan. Berbeda dengan match play, pada format match play para pemain boleh-boleh saja saling memberikan kemenangan (gimmies) untuk putt pendek, tanpa harus menyelesaikan hole.

Pelanggaran pemain dari grup lain yang kita amati hendaknya diberitahukan sesegera memungkinkan–tanpa mengganggu tempo permainan secara keseluruhan–agar pemain bersangkutan terhindar dari penalti diskualifikasi. Beritahukan dengan santun dan memakai diplomasi yang tinggi karena hakekatnya mengingatkan seseorang tentang pelanggaran yang dibuat memang tidak mudah, tetapi demi kebaikan semua peserta dan pemain Golf Indonesia yang bersangkutan, lakukanlah.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger