Peraturan Golf Mengenai Divots

Peraturan Golf Mengenai DivotsSalam Golf Indonesia, kali ini kita akan membahas Peraturan Golf Mengenai Divots. Menurut kamus sebuah “divot” adalah “lempengan rumput dan tanah” yang tergali dari tanah akibat dilakukannya pukulan dengan klab-besi (iron club). Lafalnya: “divet” dan bukan “daivet”, ya.

Kata “divot” berasal dari Skotlandia dan artinya “lempengan rumput”. Pukulan iron yang benar (crisp) dari pegolf yang terampil akan menghasilkan lubang divot di depan posisi bola, sedangkan pegolf yang berhandicap tinggi sering meninggalkan lubang divot di belakang posisi bola yang dikenal dengan “ hitting a fat shot” atau istilah populernya pukulan yang “grounded” yang mungkin disebabkan konsep berpikir keliru, “agar bola mau melayang, bola harus diangkat”; Padahal bola harus dipukul ke bawah dan biarkan “sudut lambung” (loft) muka klab yang bekerja!

Bagaimanapun lubang divot bagaikan ranjau di fairway dan para pemain diharapkan selalu mengembalikan lempeng divot yang lepas ke bekas lubangnya dan meratakannya dengan alas sepatu. Para pegolf profesional di tur juga paling tidak gembira menemukan bolanya berhenti di lubang divot; Masih lumayan kalau diisi pasir. Kadang-kadang lempeng divot malah tidak dikembalikan, lepas entah di mana. Oleh karenanya tur golf profesional memberi sanksi denda kepada pegolfnya jika diketahui tidak mengembalikan lempeng divot ke lubangnya (karena ini merupakan pelanggaran etiket).

Karena lubang divot dan lempeng divot adalah kejadian yang biasa ditemukan di lapangan, sudah dapat dipastikan akan banyak hal menarik untuk ditelaah yang berkaitan dengannya.


Beberapa Peraturan dasar olah raga golf

* Divot yang lepas sepenuhnya adalah benda alam lepas dan dapat ditaruh kembali ke lubangnya tanpa penalti, tetapi tidak boleh dilakukan jika hal ini akan memperbaiki letak bola, garis main, atau area ayunan yang diinginkan (baca Decision 13-2/6).
* Divot yang tidak seluruhnya lepas BUKAN benda alam lepas dan dianggap fixed. Misalnya jika pemain menemukan bolanya di depan divot yang terlipat ke depan tetapi belum lepas sama sekali dan divot itu mengganggu back swing-nya, bolehkah ia menyingkirkan divot tersebut?
Tidak. Divot yang tidak terlepas sepenuhnya, bukan benda alam lepas dan dianggap fixed dan karenanya penyingkirannya melanggar Per.13-2 karena letak dan area ayunan yang diinginkan akan menjadi lebih baik–jika terlanjur disingkirkan penaltinya 2 pukulan pada stroke play/kalah hole pada match play.
* Sebuah divot dianggap telah ditaruh-kembali jika hampir seluruhnya, dengan akar mengarah ke bawah terletak di dalam lubang divot. Lubangnya tidak perlu bekas lubang divot yang digali ke luar akibat pukulannya; Bekas lubang divot lain juga oke saja.
Dengan demikian divot yang tergeletak di lapangan dengan seluruh akarnya menghadap ke atas layaknya kacoa mati dapat dipastikan adalah benda alam lepas.
* Kalau pemain berniat mengedrop bolanya di suatu area, misalnya setelah tahu bolanya ke luar perbatasan atau masuk rintangan air menyamping, tidak boleh mengembalikan divotnya ke lubang bekas pukulan semulanya di area itu–penalti 2 pukulan, kecuali ia tidak tahu bolanya ke luar perbatasan atau masuk air dan karenanya akan mengedrop sebuah bola di area tersebut (Decision 13-2/4.5)–ia dibebaskan dari penalti berdasarkan asas kewajaran (Per.1-4).
* Komite tidak mempunyai otoritas membuat local rule yang memberlakukan semua bekas lubang divot sebagai GUR sehingga tersedia pembebasan cuma-cuma untuk bola yang berhenti di lubang divot.



Prosedur

* Divot tidak perlu dikembalikan ke lubang asalnya. Ke bekas lubang divot yang lain juga boleh.
* Jika divot akibat pukulan lawan berhenti mengganggu bola pemain di bunker, pemain boleh menyingkirkan divot tersebut karena ia berhak atas letak semulanya ketika bolanya berhenti.
* Semua divot yang dibuat pemain hendaknya ditaruh-kembali dan diratakan dengan menekannya dengan klab atau tapak sepatu. Sementara lapangan menginginkan lubang divot diisi pasir, ikutilah keinginan Komite.
* Sebuah bola yang berhenti di lubang divot harus dimainkan sebagaimana letaknya. Siapa bilang permainan golf itu selalu adil?

Oleh: Ray Hindarto

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger